Apa Saja Penyebab Penyakit Stroke? – Sabtu, 21 Februari 2015, kami, para santri dari pondok programmer dan pesantren sintesa, diundang oleh salah satu sahabat karibnya Mas Rully dalam sebuah acara seminar di salah satu hotel di Yogyakarta. Seminar tersebut membahas tentang kecerdasan emosional seseorang. Saya tidak akan membahas mengenai materi seminar tersebut dalam artikel ini. Namun, saya akan membahas tentang tujuan dari diselenggarakannya acara seminar tersebut.
Awalnya, saya berfikir bahwa acara seminar tersebut adalah acara yang diperuntukan untuk umum dan pesereta yang mengikuti acara tersebut harus membayar beberapa rupiah. Sedangkan, kami bisa mengikuti seminar tersebut secara gratis karena penyelenggaranya merupakan salah satu sahabat akrabnya Mas Rully. Alasan saya berfikir demikian adalah karena acara tersebut diadakan di sebuah hotel. Pada umumnya, setiap acara seminar yang diadakan di sebuah hotel merupakan acara untuk umum atau bisa juga acara sebuah organisasi. Tetapi angggapan saya tersebut salah total. Ketika kami masuk di ruangan tempat acara seminar tersebut, ternyata ruangannya masih kosong, belum ada satu persertapun yang datang selain kami. Saya berfikir kalau kami datangnya terlalu awal. Maklum saja, kami sebelumnya belum tahu jam berapa acara seminar tersebut. kami hanya tahu materi yang akan disampaikan dalam acara seminar tersebut.
Kami menunggu cukup lama diruangan tersebut sampai ada informasi dari salah satu panitia acara bahwa kami diharapkan bersabar untuk menuggu sebentar lagi karena para karyawannya (peserta yang lain) sedang dalam perjalanan. “lah…..kok karyawan sih! bukannya acara ini diperuntukan untuk umum”, pikirku. Saya berfikir kembali mengenai tujuan diadakannya acara tersebut. “Mungkin, acara ini sebenarnya diperuntukan untuk para karyawan tersebut guna untuk memberikan motivasi dalam kerja”, pikirku lagi. Setelah beberapa menit, para karyawan tersebut satu persatu memasuki ruangan acara. Kami mulai menata tempat duduk demi kenyamanan keberlangsungan acara dan sesaat kemudian acaranya dimulai.
Pemateri mulai memperkenalkan diri dan memberikan gambaran singkat mengenai materi yang akan disampaikan. Panitia acara tersebut juga sedang sibuk membagikan kertas dan spidol untuk para peserta. Pemateri siap menyampaikan materi pada acara ini. Kami mendengarkan dengan antusias dan dipertengahan materi, pemateri memberikan sebuah game agar kami juga ikut berpartisipasi dalam acara tersebut dan tidak hanya diam saja. Tetapi, saya masih penasaran dengan tujuan diadakan acara tersebut. Ternyata, materi yang dibahas bukanlah tentang motivasi yang dapat meningkatkan kinerja karyawan. Sampai penghujung acara jawabannya masih belum saya dapatkan. Dalam akhir acara, moderator menyampaikan bahwa setelah acara tersebut, panitia menyediakan makanan ringan untuk dapat kami nikmati dan kebetulan sekali saat saya menikmati makanan ringan tersebut, saya satu meja dengan Mas Rully. Saya memberanikan diri untuk bertanya ke Mas Rully tentang tujuan diadakan acara tersebut.
“Mas, sebenarnya diadakan acara ini itu tujuannya apa sih mas?” tanyaku penasaran.
“Kamu ikut acara itu dapat ilmu gak?” Beliau balik bertannya ke saya.
“Ya…..dapat sih mas”. jawabku dengan nada rendah. karena saya masih bingung, kok malah ditanya balik.
“Itu jawabannya. Tujuan acara ini untuk berbagi ilmu kepada kalian” jawabnya
Mendapatkan jawaban dari Mas Rully, saya merasa masih belum puas. “Saya berfikir, kalau hanya berbagi ilmu, kenapa harus menyewa tempat acara di hotel. Menyewa ruangan di hotel kan tidak murah” pikirku lagi.
Sampai waktu makan-makan selesai, saya masih belum menemukan jawaban yang memuaskan. Tiba saatnya kami bersiap-siap untuk pulang. Sebagian ada yang naik motor dan sebagian lagi naik mobil. Karena jumlah kami terlalu banyak, akhirnya kami dibagi menjadi dua gelombang dan saya termasuk gelombang terakhir. Kami yang termasuk gelombang terakhir menunggu cukup lama. Sampai kami mendengar suara adzan magrib. Kami memutuskan untuk sholat terlebih dahulu di masjid terdekat. Setelah kami melaksanakan sholat magrib, saya mengamati masjidnya dan luar biasa sekali bangunan masjidnya. Sangat bagus menurut saya meskipun masjidnya tidak terlalu luas. Tetapi, ketika masjid tersebut dilihat dari luar, terlihat cukup besar. Itu kesan pertama saya mengamati masjid tersebut.
Kami berjalan menuju di depan hotel tempat kami menunggu di awal tadi. Tapi sebelum sampai di depan hotel, saya melihat teman-teman yang berjalan terlebih dahulu masuk ke sebuah rumah. Saya penasaran dan sampai di depan rumah tersebut, saya ikut masuk ke rumah tersebut. Ternyata rumah tersebut adalah milik temannya Mas Rully yang mengundang kami di seminar tersebut. Beliau sudah menyiapkan makan untuk kami nikmati. Kami makan bersama-sama. Setelah makan, kami berniat untuk pamit pulang. Tetapi, pemilik rumah bercerita sedikit mengenai tujuan mengadakan acara tersebut. “Nah…..ini nih yang aku tunggu-tunggu” kataku dalam hati.
Beliau bercerita bahwa beberapa bulan yang lalu beliau sakit. Penyakit yang dideritanya pun tidak main-main. Beliau terkena serangan stroke. Kaki dan tangannya sudah tidak bisa bergerak lagi. Saya mendengar cerita itu, rasanya mau menangis. Karena ada pengalaman buruk dalam hidup tentang hal itu. Beberapa tahun yang lalu, Ayah saya wafat karena terserang stroke. Saya langsung teringat hal itu ketika beliau menceritakannya. Memang banyak hal yang dapat menyebabkan penyakit ini, antara lain:
Resiko Medis
Faktor resiko medis yang dapat menyebabkan penyakit stroke adalah kolestrol, darah tinggi, gangguan jantung, sakit kepala sebelah, pengerasan pembuluh darah, dan faktor keturunan. Menurut statistik, 80% pemicu stroke adalah darah tinggi dan pengerasan pembuluh darah.
Resiko Perilaku
Resiko perilaku ini desebabkan karena pola makan yang tidak sehat seperti sering merokok, makan makanan cepat saji, minuman berakohol dan bersoda, dan jarang berolahraga. Selain itu, faktor kegemukan juga dapat menyebabkan stroke.
Mungkin, penyebab beliau terkena stroke ada di antara hal-hal diatas. Tetapi, ketika kami ke rumah Beliau, Beliau sudah sembuh. Kaki yang tadinya tidak bisa digunakan untuk berdiri, sekarang sudah bisa digunakan untuk berdiri. bahkan sudah bisa digunakan untuk berjalan. Tangan yang tadinya tidak dapat digunakan untuk bergerak, sekarang bisa digunakan untuk bergerak. Allah SWT kembali memberikan kenikmatan kesehatan kepada Beliau dan mengadakan acara tersebut adalah bentuk dari ucapan syukur. Beliau ingin berbagi kepada kami. Beliau ingin melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi semua orang sebagai bentuk syukur Beliau atas nikmat kesehatan yang diberikan oleh Allah SWT.