Cara Membuat dan Contoh Pidato Singkat – Jika kamu seorang MC atau public figure, pastilah kebingungan dalam menyusun teks pidato bukan lagi menjadi masalah. Bahkan kamu mampu berbicara secara jelas tanpa menggunakan teks. Namun bagaimana dengan orang yang baru terjun di dunia publik atau baru pertama naik ke atas panggung untuk berpidato, tentu saja lain ceritanya.
Bagi kamu yang bingung seperti apa membuat naskah pidato, berikut ada beberapa tips dan contoh agar kamu tidak salah berucap ketika di atas panggung lantaran gugup.
Cara Menulis Pidato
Ada beberapa unsur yang harus kamu perhatikan dalam menyusun naskah pidato. Adapun hal-hal urgen yang harus ada dalam naskah pidato yaitu:
Ucapan Penghormatan
Pada setiap pidato selalu diawali dengan penghormatan, baik ini pidato secara formal ataupun non formal. Biasanya pula penghormatan ditujukan pada pihak tertentu sebagai penyelenggara ataupun pihak secara umum. (Baca Juga: Cara Membuat dan Contoh Proposal Skripsi)
Contoh:
Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah
Yang saya hormati Bapak/Ibu guru.
Yang saya hormati para tamu undangan,
Yang berbahagia teman-teman kelas X
Atau
Assalamu’alaikum Wr Wb
Yang terhormat kepala sekolah
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru serta staf Tata Usaha
Dan teman-teman yang saya cintai
Ucapan Syukur
Dalam berpidato, ataupun ketika kamu menyusun naskah pidato, jangan lupakan ucapan syukur kepada Tuhan. Ucapan syukur tidak selalu diucapkan pada pidato-pidato agama, secara umumpun ucapan syukur tetap menjadi unsur utama.
Contoh:
“Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena kita masih diberi nikmat sehat sehingga kita semua dapat hadir di sini dalam keadaan sehat wal afiat tidak kurang suatu apapun.” (Baca Juga: Contoh dan Cara Membuat Makalah)
Isi Pidato
Bagian ini merupakan tombak dari isi pidato yang kamu sampaikan atau kamu tulis. Usahakan isi pidato tidak bertele-tele, apalagi pemborosan kalimat. Buatlah isi pidato yang jelas, tidak terlalu panjang dan mudah dipahami. Agar pidato mudah diterima oleh pendengar. kamu bisa menggabungkan antara isi pidato dengan kalimat, ‘pertama’, ‘kedua’ dan seterusnya. Tujuannya agar pendengar lebih mudah menangkap isi pidato yang kamu sampaikan.
Contoh:
Perkenankan pada kesempatan yang berbahagia ini, saya menyampaikan sebuah pidato yang berjudul orientasi hidup manusia modern.
Hadirin yang berbahagia,
Telah banyak kita lihat bahwa kehidupan modern telah menyeret manusia dalam kesibukan yang menguras banyak waktu. Jatah istirahat berkurang, juga padatnya jam kerja yang semua berorientasi pada dunia semata. Manusia modern menginvestasikan jatah waktunya untuk bekerja, menguras waktu demi uang yang mereka pikir ‘Akan membawa kebahagiaan’. Manusia berpikir bahwa uang adalah unsur kebahagiaan. Padahal jelas bahwa uang tak pernah menjamin kebahagiaan seseorang.
Dengan uang kita memang mampu membeli rumah, tapi bukan ketenangan, dengan uang kita memang mampu membeli obat, tapi bukan kesehatan, dengan uang kita mampu membeli buku, tapi bukan ilmu. Secara logika uang memang membeli apapun, tapi bukan berarti sesuatu yang mampu kita beli itu akan mengeluarkan kita dari zona kegelisahan. Banyak orang kaya stress, sakit-sakitan, dan banyak problema lain yang dialami oleh mereka yang hanya berorientasi pada dunia semata.
Hadirin yang berbahagia,
Telah dijelaskan dalam surat Al-Qasas bahwa seharusnya manusia berorientasi pada akhirat, sebelum dunia. Mendahulukan akhirat dan tak melupakan sebagian dari dunia. Bekerja memang diwajibkan, karena tanpa uang manusia tak akan mampu membeli berbagai hal, tapi bukan berarti uang sebagai satu-satunya alat pemuas kehidupan. Uang yang telah berhasil dicari wajib disedekahkan, sehingga dari hal tersebut tak akan melupakan kita pada kampung akhirat. Sejatinya apapun yang kita cari tetap tujuannya adalah akhirat. Bekerja dan mencari ilmu untuk akhirat. Sebuah kalimat bijak mengatakan, “Beribadah-lah untuk akhiratmu seolah engkau mati esok dan bekerjalah untuk duniamu seolah-olah engkau hidup selamanya.”
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan, semoga menjadi tambahan ilmu kita bersama. Apabila ada kesalahan saya memohon maaf dengan sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penutup
Pada penutupan kamu bisa menyampaikan amanat pidato, permintaan maaf, dan ucapan terima kasih.
Contoh:
Demikian pidato yang saya sampaikan, semoga menjadi pelajaran kita bersama, sehingga kita dapat memulai perubahan menuju kondisi yang lebih baik. Saya memohon maaf apabila dalam pidato saya ada kesalahan yang disengaja ataupun tidak. Terima kasih banyak atas kesempatannya dan wassalam.