Radang Tenggorokan – Bicara soal radang tenggorokan, hampir semua orang tua sudah sangat akrab dengan penyakit yang satu ini. Maklum, penyakit ini salah satu penyakit langganan pada bayi dan balita. Tak jarang saking populernya, saat dokter menanyakan keluhan yang diderita seorang anak, sebagian orang tua langsung menjawab: “biasa Dok, radang tenggorokan”. Tapi jangan salah lho, sebagian radang tenggorokan yang “biasa” bisa jadi “luar biasa” karena komplikasi yang ditimbulkannya.
Tahukah anda beberapa jenis kuman penyebab radang tenggorokan bisa menimbulkan komplikasi serius berupa radang paru-paru, gangguan ginjal, bahkan kelainan jantung. Sebagai tambahan informasi, pneumonia (radang paru-paru) adalah penyakit yang menduduki peringkat tertinggi sebagai penyebab kematian balita. Serem khan…
Jadi jangan anggap “biasa” radang tenggorokan yang berlangsung lama (>14 hari), segera bawa anak anda ke dokter untuk diagnosa dan terapi lebih lanjut.
Definisi dan Gejala Radang Tenggorokan
Istilah medis untuk penyakit ini adalah faringitis yang memiliki definisi : infeksi atau peradangan pada tenggorokan. Merupakan salah satu jenis dari ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) bagian atas yang paling sering menyerang balita. Contoh ISPA bagian atas lainnya adalah rhinitis (pilek), tonsillitis (radang pada amandel), dan sinusitis.
Faktor yang berperan dalam terjadinya infeksi antara lain perubahan cuaca, daya tahan anak kurang, atau kelelahan/kurang istirahat. Radang tenggorokan mudah menular melalui udara sehingga tak jarang bila salah satu anggota keluarga terkena faringitis, dalam waktu yang tak terlalu lama seluruh anggota keluarga juga mengalami keluhan serupa.
Virus adalah penyebab tersering dari radang tenggorokan. Gejala yang muncul antara lain demam, batuk berdahak, pusing, keluar air mata/mata silau bila kena sinar, nyeri otot, tubuh terasa linu. Keluhan ini akan membuat bayi atau anak menjadi rewel, sebagian anak akan tampak jadi pendiam/aktifitasnya berkurang.
Kelenjar getah bening di sekitar leher bisa membesar sebagai upaya tubuh mencegah penyebaran kuman. Bila pada anak dilakukan pemeriksaan darah di laboratorium, umumnya kadar lekosit/sel darah putih meningkat.
Tahukah anda bahwa toleransi “normal” untuk kejadian radang tenggorokan pada anak adalah sekitar 6-7 kali/tahun. Bila anak anda terlalu sering menderita faringitis, anda perlu mengevaluasi lebih teliti faktor-faktor apa yang memicu timbulnya radang.
Faktor alergi adalah hal cukup sering menjadi sebab mudahnya anak terserang radang di tenggorokan (dalam dunia medis dikenal dengan istilah faringitis alergika). Pemicunya bisa perubahan cuaca, kelembaban udara, ataupun jenis makanan tertentu (coklat atau makanan yang banyak mengandung MSG/penyedap buatan).
Pencegahan Radang Tenggorokan pada Bayi dan Anak
Faringitis ringan lazimnya dapat sembuh sendiri dalam 3-5 hari selama anak cukup istirahat dan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Sekalipun demikian, tetap saja anda sebagai orang tua merasa tak nyaman saat buah hati terserang radang di tenggorokannya. Berikut upaya yang dapat anda lakukan untuk membentengi anak anda dari penyakit ini:
- Makan makanan bergizi dan cukup istirahat agar daya tahan anak cukup kuat melawan virus atau kuman yang masuk ke dalam tubuhnya.
- Hindari makanan yang dapat memicu terjadinya radang tenggorokan pada anak anda seperti MSG atau coklat.
- Saat perubahan cuaca, ada baiknya anda memberi suplemen tambahan pada anak untuk memastikan kebutuhan anak akan vitamin dan mineral penting terpenuhi.
- Bila anda memiliki bayi, cegahlah orang lain yang sedang flu dekat-dekat dengan bayi anda. Ibu yang sedang flu sebaiknya memakai masker saat berada dekat bayinya.
Penanganan Radang Tenggorokan pada Bayi dan Anak
- Bila bayi anda terserang radang tenggorokan sebaiknya segera ke dokter bila dalam beberapa hari tidak ada perbaikan. Terapi yang tepat diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan dan mencegah komplikasi.
- Sediakan makanan yang bervariasi dan tidak merangsang (gorengan, makanan/minuman dingin).
Variasi makanan perlu untuk merangsang nafsu makan anak yang biasanya susah makan karena rasa nyeri akibat radang tenggorokan.