Bagaimana Mengatasi Diare pada Bayi dan Anak Anda? – Seorang ibu yang mengetahui cara mengatasi diare pada bayi dan anak akan lebih tenang dan dapat mengambil langkah yang tepat saat anaknya terserang diare. Penanganan yang tepat dapat menyembuhkan diare atau minimal mempertahankan fungsi normal tubuh sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan yang memadai. Penanganan pertama yang tidak tepat bisa jadi justru memperparah kondisi anak.
Anda mungkin pernah mendengar sebagian orang tua yang sengaja menghentikan pemberian ASI atau tidak memberikan makanan saat anak diare dengan alasan kalau perut kosong otomatis diare akan berhenti dengan sendirinya.
Hal ini justru memperlambat proses penyembuhan dan bahkan bisa menyebabkan dehidrasi (kenali lebih dekat tanda-tanda dehidrasi). Ada juga yang memberi teh manis/susu formula yang lebih kental dari biasanya dengan harapan nutrisi yang masuk lebih berkualitas. Sayangnya minuman yang terlalu manis/susu formula yang terlalu kental justru dapat memicu diare.
Jenis-Jenis Diare dan Gejalanya
Memahami jenis diare dan gejalanya akan membantu kita menentukan kapan kita dapat mengatasi diare pada bayi/anak secara mandiri di rumah atau segera membawanya ke dokter. Berikut beberapa jenis diare dan gejalanya:
- Diare akut dimana frekuensi BAB > 3 kali/hari (tidak termasuk diare karena ASI) yang berlangsung 14 hari. Perlu evaluasi lebih lanjut dari dokter untuk mencari penyebabnya (misal: diare karena alergi susu formula)
- Disentri ditandai dengan adanya darah/lendir pada feses. Sebaiknya segera ke dokter untuk mendapat terapi yang tepat.
- Kolera gejalanya feses cair, tampilan mirip air cucian beras, dan berbau busuk. Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan yang memadai karena diare jenis ini dapat mengakibatkan dehidrasi berat dalam waktu yang relatif singkat.
- Diare karena alergi susu formula umumnya timbul beberapa menit/jam setelah pemberian susu formula.
Penanganan Diare pada Bayi dan Anak
Secara statistik diare yang sering terjadi pada bayi/anak adalah diare akut yang disebabkan oleh virus. Tidak memerlukan obat khusus dan umumnya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Penanganan yang dilakukan untuk mengurangi gejala dan mencegah dehidrasi dan dapat dilakukan di rumah. Berikut panduan untuk mengatasi diare pada anak anda:
- Berikan ASI lebih sering. Susu formula tetap diberikan dengan frekuensi lebih sering sepanjang tidak ada dugaan diare yang timbul akibat alergi terhadap susu.
- Bila diduga anak diare karena alergi susu, berikan air matang/oralit untuk mengganti cairan yang hilang. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai pengganti yang tepat bagi anak anda.
- Berikan makanan seperti biasa.
- Setiap anak diare segera berikan oralit. Pemberian oralit terus dilakukan sampai diare reda.
- Bila anak muntah, tunggu sekitar 10 menit, lalu ulangi pemberian oralit sedikit demi sedikit.
- Jangan sembarangan memberikan obat diare tanpa petunjuk dokter atau tenaga kesehatan.
Beberapa jenis obat diare justru dapat membahayakan anak anda. Nenek moyang kita biasa memanfaatkan ramuan tradisional untuk bayi atau anak yang sakit. Anda bisa mencobanya. Bawa anak ke dokter bila keluhan tidak membaik, disertai muntah-muntah hebat atau demam, atau terdapat tanda-tanda dehidrasi sedang-berat. Dengan bekal pengetahuan yang cukup sekarang anda lebih memahami bagaimana mengatasi diare pada bayi/anak anda.