Kejang Demam – Bagaimana Cara yang Tepat dalam Menghadapinya? – Istilah kejang demam mungkin terdengar kurang familiar, tapi anda pasti pernah mendengar istilah stuip atau step. Semua istilah itu merujuk pada kejang-kejang pada anak yang sedang demam/panas badannya.
Hampir semua orang tua yang anaknya pernah mengalami step akan mengungkapkan betapa paniknya mereka saat itu. Ya, memang sangat susah untuk tetap tenang bila anak kita mengalaminya.
Untuk itu, dasar pengetahuan tentang hal ini dan bagaimana cara menghadapi anak yang kejang demam wajib dimiliki setiap orang tua, karena kejang bisa terjadi kapan saja saat anak demam. Sampai saat ini belum sepenuhnya diketahui bagaimana mekanisme terjadinya kejang demam.
Mengapa ada anak yang mengalaminya, sedangkan anak yang lain tidak. Faktor genetik diduga memegang peranan karena secara statistik anak dari keluarga yang memiliki riwayat kejang saat demam beresiko lebih tinggi untuk mengalami hal serupa.
Hal-Hal Penting Seputar Kejang Demam
Kejang demam adalah kejang yang didahului oleh demam dan terjadi pada anak usia 3 bulan – 5 tahun. Berdasarkan gejalanya dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
Kejang Demam Sederhana
Terjadi dalam waktu yang singkat, kejang terjadi pada seluruh tubuh, dan hanya satu kali dalam satu episode demam.
Kejang Demam Kompleks
Disebut kejang demam kompleks bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Berlangsung lebih lama (>15 menit)
- Kejang fokal (hanya sebagian tubuh yang mengalami kejang)
- Multiple (dalam satu episode demam, kejang terjadi >1 kali)
Faktanya, hal ini kerap dialami oleh
- Anak gemuk dan anak laki-laki
- Anak dengan kadar natrium yang rendah dalam darah dan suhu badannya tinggi
- Terdapat riwayat keluarga yang mengalami hal yang sama
- Anak yang saat baru lahir perlu perawatan intensif di Rumah Sakit sampai > 28 hari
- Anak dengan gangguan perkembangan (retardasi mental)Kejang dapat berulang pada saat anak mengalami demam.
Resiko terjadi kejang berulang meningkat pada kondisi-kondisi sebagai berikut:
- Makin muda usia anak saat mengalami kejang demam yang pertama, makin besar resikonya
- Terdapat riwayat keluarga yang mengalami kejang demam atau epilepsi
- Cepat kejang setelah timbulnya demam4) Suhu badan yang tidak terlalu tinggi saat terjadi kejang. Anak yang kejang saat suhu tubuhnya 38,5C lebih rentan mengalami kejang berulang daripada anak yang mengalami kejang pada temperatur 41C.
Tips Mengatasi Kejang Demam pada Anak
- Jangan panik, karena umumnya kejang hanya berlangsung selama beberapa menit.
- Segera longgarkan pakaian yang saat itu dikenakan oleh anak anda.
- Baringkan anak miring menghadap kita, untuk memudahkan pengamatan dan bila anak muntah mudah dikeluarkan.
- Upayakan posisi kepala lebih rendah dari kaki, agar bila anak muntah, muntahannya tak masuk ke jalan napas.
- Segera kompres dengan air hangat untuk menurunkan suhu badan anak.
- Segera bawa anak ke Rumah Sakit bila kejang tak berhenti dalam waktu 5 menit atau dalam 24 jam terjadi kejang lebih dari satu kali.
Tips Mencegah Kejang Demam Berulang
Kejang yang berulang apalagi yang berlangsung lama, beresiko menimbulkan kerusakan pada otak. Berbagai gangguan dapat timbul tergantung dari bagian otak mana yang mengalami kerusakan. Gangguan yang timbul antara lain: gangguan kecerdasan, intelektual, gangguan perilaku (hiperaktif), gangguan bicara, ataupun menjadi epilepsi.
- Catat suhu badan saat anak pertama kali mengalami kejang. Bila anak kejang saat suhunya 39 ?C, saat suhunya mencapai 38?C anda harus segera bertindak. Berikan obat penurun panas atau kompres untuk mencegah demamnya makin tinggi. Anda juga bisa memberikan obat anti kejang yang direkomendasikan oleh dokter.
- Bila anak demam, perlu dicari penyakit apa yang memicu demamnya. Terapi yang tepat membantu penyembuhan penyakit sehingga demam umumnya dapat reda dengan lebih cepat.
Informasi ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi setiap orang tua agar mampu mengambil langkah yang tepat bila anaknya mengalami kejang demam.