Salah satu jenis hewan yang tertulis dalam Al-Quran, dialah si semut yang diam-diam ternyata menyimpan begitu banyak kehebatan. Bahkan jika kita perhatikan dengan detail bagaimana interaksi antara semut satu dengan yang lain justru lebih baik daripada interaksi antar manusia.
Semut selalu berjabat tangan kala bertemu sesamanya, bahkan jika ada yang meninggal atau terluka, mereka bergotong-royong untuk menolong. Bagaimana dengan manusia?
Mengenal Semut
Semut termasuk ordo Himenoptera bersama lebah dan tawon yang merupakan serangga eusosial dari keluarga Formisidae. Semut juga merupakan hewan berkoloni yang jenisnya mampu mencapai 12.000. Mereka terkenal dengan koloni dan sarang-sarang yang teratur.
Dalam koloni tersebut ada tingkatannya, yaitu semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni bisa mencapai ribuan semut, dan koloni mereka biasa disebut superorganisme.
Morfologi Semut
Bisa dikatakan morfologi semut amat jelas dibandingkan jenis serangga lain. Tubuh semut hanya terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut, juga sebagai tempat menempelnya otot. Seperti serangga pada umumnya, semut memiliki eksoskeleton atau kerangka luar yang berfungsi memberi perlindungan, dan juga sebagai tempat menempelnya otot. Pada kepala terdapat banyak organ sensor.
Mereka juga memiliki tiga eselus di bagian kepala yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan cahaya dan polarisasi, sebab kebanyakan semut memiliki penglihatan yang buruk bahkan beberapa ada yang buta, sehingga dibutuhkan kemampuan tersebut.
Berbeda dengan manusia, serangga seperti semut tidak memiliki paru-paru untuk bernapas, tapi mereka memiliki spirakel atau lubang-lubang kecil untuk bernafas. Serangga juga tidak memiliki peredaran darah tertutup, dan sebagai gantinya mereka memiliki saluran tipis dan panjang sepanjang bagian atas tubuhnya yang biasa disebut dengan “aorta punggung” yang fungsinya hampir mirip dengan jantung.
Kehidupan Semut
Hidup semut dimulai dari telur. Jika telur telah dibuahi, semut akan ditetaskan oleh betina. Sedangkan perbedaan antara semut pekerja dengan ratu semut ditentukan pada pemberian makanan saat larva dengan suatu proses yang disebut trophallaxis.
Semut pekerja yang baru beranjak dewasa memiliki kewajiban untuk merawat ratu semut muda, mencarikan makanan dan melindunginya. Kenapa harus semut pekerja yang bertugas melindungi dan mencari makan, karena dalam dunia semut, mencari makan memberi resiko kematian lebih besar, sehingga mereka berupaya untuk membuat ratu semut tetap tinggal di sarang.
Koloni Semut
Dalam dunia semut ada semacam koloni seperti koloni semut hitam dan koloni semut merah yang masing-masing memiliki kriteria tersendiri. Perbedaan koloni ini juga yang membedakan adanya semut yang aktif mencari makan di malam hari, dan apa pula yang aktif mencari makan di siang hari.
Semut sendiri sebenarnya sudah tinggal di bumi sejak 90 juta tahun yang lalu, lebih dahulu dari manusia yang diperkirakan baru hidup di bumi sekitar 250.000 tahun yang lalu. Spesies semut mulai berkembang pesat sekitar 10 juta tahun yang lain. Dalam siklus hidup mereka, semut berkembang mulai dari morfologi, fisiologi, serta perilaku sosial.
Semut hitam adalah salah satu koloni yang sering kita jumpai di pohon, dan biasanya membuat pohon tersebut lapuk, sebab saat melakukan penggalian atau sekedar lewat semut meninggalkan ammonia yang ditinggalkan kepada koloninya. Ammonia ini mempermudah semut lain untuk mengikuti jejaknya, inilah alasan kenapa semut selalu mampu pulang meskipun tersesat jauh atau keluar dari barisan.
Semut Paling Berbahaya
Jangan salah, meskipun nampak kecil, unik dan terkesan aman, tapi ada pula jenis semut yang membahayakan. Meskipun penampilannya nampak biasa saja juga ukuran yang tak besar, tapi gigitannya cukup berbahaya. Semut tersebut bernama Coptotermes Formosanus Shiraki.
Merupakan jenis semut perang yang biasa hidup berkoloni di tanaman. Bentuknya cukup besar dan akan mudah dijumpai di tanah perkuburan maupuan kebun-kebun dan bukit berwarna kemerahan.
Simbiosis Semut
Pada ekosistem darat semut merupakan sebagai pemangsa invertebrata kecil. Kekuatan semut cukup lumayan, mereka mampu menggali tanah hingga nutrisi tanah terangkat, sehingga kesuburan tanah akan jauh berkurang. Dalam hubungan sesama serangga, semut membuat sebuah simbiosi dengan tumbuhan, jamur maupun serangga.